Karena berasal dari keluarga kalangan menengah atas, Sephia, 29 manjanya luar biasa. Minta ini itu tinggal suruh asisten rumah tangganya (ART). Kebiasaan itu dibawa Sephia hingga menikah dengan Donwori, 34 (keduanya nama samaran). Dia tetap mengandalkan pembantu.
Hidup warga Wiyung, Surabaya ini bak putri raja. Tidak pernah sekali pun dia menyentuh yang namanya cuci piring, cuci pakaian, menyapu, mengepel atau apalah yang berhubungan dengan bersih-bersih rumah.
Asisten rumah tangga saja ada tiga. Pertama bertugas mencuci, menata dan membersihkan semua kebutuhan. Lalu, ART kedua bagian menyuapi dan membantu memakaikan semua perlengkapan yang dipakai. Untuk yang ketiga adalah si sopir yang siap mengantar ke sana ke mari.
“Dua tahun lalu, bapaknya bangkrut dan dia dinikahkan dengan saya,” kata Donwori. Karena kesepakatan dua orang tua, Donwori tak pernah menolak menikah dengan Sephia.
Apalagi, fisik Sephia juga ayu dan seksi. Kulitnya putih dengan penampilan elegan. Sebagai keluarga berada, Donwori menyatakan kalau dirinya tak pernah mempersoalkan sikap dia. Apalagi, Donwori yang meneruskan bisnis farmasi keluarganya juga termasuk pria super manja. Seluruh kebutuhannya dibantu oleh pembantu.
Menurut Donwori sikap Sephia terlalu berlebihan alias lebay. Donwori menganggap sikap manja Sephia tidak pantas dimiliki oleh wanita yang sudah menikah. Sedikit-dikit Sephia selalu memanggil pembantu.
Bangun pagi untuk menyiapkan handuk, Sephia yang lagi asyik main handphone teriak panggil pembantu. Untuk urusan mencarikan baju dan tas kerja, Sephia bengok-bengok meminta pembantunya yang menyediakan. Ketika datang dari kantor juga demikian.
Sephia duduk dan menonton televisi, sementara si pembantu menyediakan air hangat dan kemudian menyediakan baju tidur.
“Selama menikah lima tahun dengannya, saya ingin sekali dilayani olehnya,” jelas Donwori sembari menerawang di atas langit-langit Pengadilan Agama, Klas 1A Surabaya, kemarin.
Bahkan, terkadang untuk memakaikan dasi atau menatakan tas kantornya, pembantunya lah yang selalu melayani. “Kecuali pelayanan di atas ranjang ya dia sendiri yang melayani,” kata Donwori.
Kendati demikian, tak pernah ada niat dari Donwori untuk meninggalkanya. Meski sikap Sephia yang malas-malasan dan suka suruh ini itu, Donwori mengalah demi keutuhan keluarganya.
Namun, kini seakan tak bisa menahan amarahnya, Donwori akhirnya menjatuhkan talak di Pengadilan Agama, Klas 1A pada awal Februari lalu.
“Puncak kemarahan saya itu, dia nyuruh pembantu memakaikan pakaian saya gara-gara dia malas bangun tidur,” kata Donwori.
Padahal, waktu itu Donwori ingin bermanja-manja dengan istrinya karena merupakan perayaan pernikahan mereka. Seakan tersambar petir, Sephia pun langsung terkejut kala dirinya mendapatkan kemarahan Donwori yang selama ini tak pernah mengatakan hal buruk padanya.
“Saya masih muda dan kaya. Bisa kok cari istri yang rajin dan berbakti sama suami. Tidak seperti dia yang malas-malasan. Dikasih hati lha kok minta jantung,” pungkasnya.