Tadinya kamu berharap bisa menggenggam tangannya dan menghabiskan sisa hidup berdua bersama dengannya. Sudah banyak rencana dan impian yang kamu buat bersamanya. Sosoknya pun sudah seperti pelengkap dan penyempurna hidupmu. Seolah dunia jadi lebih berwarna indah dengan kehadirannya di sisimu.
Namun, ternyata dia berubah. Janji manis yang ia ucap malah ia ingkari sendiri. Dia berpindah ke lain hati. Mencampakkanmu begitu saja. Dengan mudahnya dia menorehkan luka di hatimu. Begitu saja ia melupakanmu.
“One day you're going to remember me and how much i loved you... then you're gonna hate yourself for letting me go”
― Drake
Cukuplah Hatimu Saja yang Terluka, Jangan Ada 'Korban' yang Lain
Tak perlulah membenci ia yang telah melukai dan melupakanmu. Sebaliknya, berdamailah dengan perasaan dan hatimu. Ikhlaskan semua yang sudah terjadi. Toh, dia sudah jadi bagian dari masa lalumu.
Berharap saja dia tak akan melukai hati wanita lainnya. Cukuplah hatimu yang jadi korbannya. Lepaskan rasa kesal dan benci dari hatimu. Jangan biarkan hatimu diisi oleh kebencian dan kemarahan karena hanya akan memperparah lukamu.
Dia Memang Tak Layak Untukmu
Dia telah mencampakkanmu begitu saja. Jelas dia sedari awal hanya memakai topeng untuk mendapatkan hatimu. Setidaknya kamu beruntung sekarang bisa lepas darinya. Tak lagi terikat atau berharap terlalu banyak lagi padanya.
Dia memang tak layak untukmu. Dirimu terlalu berharga dan sempurna untuknya. Tak perlu lagi membuang waktumu untuknya. Terlalu berharga air matamu terbuang percuma menangisinya.
“It's hard to forget someone who gave you so much to remember.”
― Sujish Kandampully
Benar jika dia memang telah memberi banyak sekali kenangan dan memori indah bersama. Itulah kenapa kamu akan sulit untuk segera move on dan butuh waktu untuk bisa kembali menstabilkan hati dan perasaanmu. Sampai akhirnya kamu harus menghadapi kenyataan kalau ia telah meninggalkan dan melupakanmua, sulit sekali untuk membuat hatimu kembali tenang dan emosimu kembali stabil. Tapi kamu bukan orang yang lemah, Ladies.
Kenyataan Itu Dihadapi Bukan Dihindari
Meski kamu terluka dan merasa putus asa, beranilah untuk tetap menghadapi kenyataan yang ada. Semakin kuat kamu menghindarinya, rasanya akan semakin susah kamu move on dan membuka hati yang baru. Ada begitu banyak prioritas yang harus kamu dahulukan dan pentingkan dibandingkan sekadar menangisi ia yang telah melupakanmu.
“Feeling like, life has been so unfair to me, but what can I say except, "I'm still here." So I'm determined to make the best out of it, take every opportunity as a blessing, and live the rest of my life to the fullest.”
― Jonathan Anthony Burkett
Tinggal menunggu waktu saja kalau dia nantinya akan menyesali keputusannya meninggalkanmu. Sementara kamu? Kamu akan menemukan sosok yang lebih layak dan pantas menjadi pelengkap hidupmu.
Via : vemale.com