Menyantap raja dari segala buah atau durian menjadi sebuah hal wajib untuk dilakukan pecinta kuliner. Khususnya pecinta buah durian. Ada beragam jenis durian, mulai dari durian lokal dinamai ‘Melak’. Hingga durian montong berdaging buah tebal dengan biji kisut. Yuk membahas durian montong lebih dalam lagi.
Dikenai harga Rp 75 hingga 80 ribu perkilogramnya, montong memang jenis durian lokal yang telah dibudidayakan di dalam negeri. Khususnya di Pulau Sulawesi. Muhammad Taufik, pedagang durian yang sudah empat tahun berdagang menjelaskan, durian montong semuanya istimewa. Namun untuk memastikan kualitas daging buah dan rasa, dirinya memercayakan buah yang didatangkan langsung dari Palu, Sulawesi Tengah.
“Semua wilayah Sulawesi ada durian. Tapi paling enak itu asalnya dari Palu. Terus di drop ke Samarinda, dan diboyong ke sini,” ungkap dia, Minggu (27/12) kemarin.
Berbeda dengan durian lokal, biasanya didatangkan dari wilayah Kalimantan Timur, baik Sangatta, Samarinda, maupun Bontang. Rasanya selain manis, ada pahitnya, daging buahnya juga sedikit dan lengket pada biji buah. Harganya berkisar Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu. Sementara Montong, lebih istimewa. Selain daging buah tebal, bijinya kisut dan biasanya daging buah dan biji terpisah secara langsung.
Segi penampakan, daging buah montong berukuran besar. Dagingnya dari luar halus, menyatu, kering dan mengkilap. Namun begitu digigit, tekstur bagian dalam memiliki serat halus, mudah terpecah, dan sedikit berair dan berbentuk bubur. Ada dua jenis montong. Pertama, montong biasa. Kedua, montong mentega. Keduanya sama-sama berdaging tebal. Namun, kata dia, montong mentega biasanya kulitnya berwarna hijau kekuningan.
“Kalau montong mentega, dimakan lama kelamaan akan membuat bosan dan eneg. Kalau montong, makin lama semakin menagih, jadi tidak gampang eneg di lidah,” ungkapnya. (*)
Via : Bontang Prokal